Apa Itu Website dan Bagaimana Cara Kerjanya

0
3

Di era digital seperti sekarang, hampir semua hal bisa kita akses melalui internet — mulai dari mencari informasi, berbelanja, hingga memesan layanan. Tapi pernahkah kamu berpikir bagaimana sebenarnya sebuah website bisa tampil di layar ponsel atau komputer kamu? Apa yang membuat sebuah situs seperti Google, Tokopedia, atau blog pribadi bisa diakses kapan saja?.  Nah, untuk menjawab itu, kita perlu memahami dulu apa itu website dan bagaimana cara kerjanya.

  1. Pengertian Website
    Secara sederhana, website adalah kumpulan halaman digital yang saling terhubung dan bisa diakses melalui jaringan internet menggunakan browser (seperti Google Chrome, Mozilla Firefox, atau Safari). Halaman-halaman tersebut berisi berbagai konten, mulai dari teks, gambar, video, hingga fitur interaktif seperti formulir dan tombol. Setiap website memiliki alamat unik yang disebut domain name, contohnya www.contoh.com.
    Domain inilah yang kita ketik di kolom alamat browser agar bisa masuk ke situs tertentu. Tanpa domain, kita harus mengingat alamat IP server yang panjang, misalnya 192.168.1.1 tentu merepotkan, kan?
  2. Komponen Utama dalam Website. Sebuah website bisa berjalan karena adanya tiga komponen utama berikut:

a. Domain

Bisa diibaratkan sebagai “alamat rumah” di dunia internet. Kalau kamu ingin orang lain bisa mengunjungi website kamu, mereka harus tahu alamatnya. Misalnya: google.com, youtube.com. Domain terbagi menjadi dua bagian: Nama domain: misalnya google. Ekstensi domain: misalnya .com, .net, .id, dan sebagainya Untuk memiliki domain, kamu bisa membeli dari penyedia domain seperti Niagahoster, Domainesia, atau GoDaddy.

b. Hosting

Kalau domain adalah alamat, maka hosting bisa diibaratkan sebagai “rumahnya”.
Semua file website seperti gambar, kode program, database, hingga video disimpan di dalam hosting. Ketika seseorang membuka situs kamu, browser akan mengambil data dari hosting lalu menampilkannya di layar pengunjung. Ada beberapa jenis hosting, di antaranya: Shared hosting: murah, cocok untuk pemula. VPS (Virtual Private Server): performa lebih tinggi, cocok untuk website dengan trafik menengah. Dedicated server: seluruh server hanya untuk satu website, biasanya untuk perusahaan besar. Cloud hosting: fleksibel dan cepat, karena datanya disimpan di beberapa server sekaligus.

c. Konten dan Desain (Front-End & Back-End)

Bagian ini adalah yang paling terlihat oleh pengunjung. Desain dan konten menentukan bagaimana pengunjung berinteraksi dengan website. Biasanya website dibangun dengan dua sisi utama: Front-End: bagian tampilan yang dilihat pengguna, dibuat dengan HTML, CSS, dan JavaScript. Back-End: bagian belakang layar yang mengatur logika, data, dan interaksi, biasanya dibuat dengan bahasa seperti PHP, Python, atau Node.js, serta terhubung ke database seperti MySQL atau Firestore.

3. Cara Kerja Website Secara Singkat

Mari kita bayangkan proses saat kamu membuka sebuah website: Kamu mengetik alamat website (misalnya www.contoh.com) di browser. Browser akan mencari alamat IP server tempat website itu disimpan menggunakan sistem bernama DNS (Domain Name System).
Setelah tahu alamat IP-nya, browser mengirim permintaan data (request) ke server hosting. Server menerima permintaan tersebut, memprosesnya, lalu mengirimkan kembali data berupa halaman web (response). Browser menampilkan halaman tersebut di layar kamu, lengkap dengan teks, gambar, dan elemen interaktif lainnya. Semua proses itu terjadi dalam waktu kurang dari satu detik cepat, kan?

4. Jenis-Jenis Website

Website tidak hanya satu jenis. Berdasarkan fungsinya, ada beberapa kategori utama:
Website Pribadi atau Blog Digunakan untuk menulis pengalaman, opini, atau portofolio pribadi. Contohnya: blogspot, medium, atau situs pribadi mahasiswa.

Website Perusahaan (Company Profile)
Berisi informasi tentang profil perusahaan, layanan, dan kontak bisnis. Misalnya situs resmi
bank, kampus, atau toko lokal.

E-Commerce (Toko Online)
Tempat menjual produk secara online, lengkap dengan fitur keranjang dan pembayaran.
Contoh: Tokopedia, Shopee, Lazada.

Portal Berita atau Informasi
Berisi artikel berita, opini, dan informasi terbaru. Contoh: Kompas, Detik, CNN Indonesia.

Web Aplikasi (Web App)
Bukan sekadar menampilkan informasi, tapi juga memungkinkan pengguna melakukan
aktivitas tertentu, seperti login, booking, atau mengunggah data. Contoh: sistem rental mobil, aplikasi akademik kampus, atau dashboard admin.

5. Bahasa Pemrograman dan Teknologi Web
Website dibuat menggunakan kombinasi beberapa teknologi, tergantung kompleksitasnya.
Front-End (Tampilan Pengguna):
HTML (HyperText Markup Language): fondasi utama untuk struktur halaman.
CSS (Cascading Style Sheets): untuk mengatur tampilan dan gaya visual.
JavaScript: menambahkan interaksi dinamis seperti tombol, animasi, dan validasi formulir.
Back-End (Logika dan Data):
PHP, Python, Node.js, Ruby, atau Java: digunakan untuk mengatur proses di server.
Database: menyimpan data pengguna, produk, artikel, dll. Contohnya MySQL, Firestore,
PostgreSQL.

Selain itu, ada juga framework seperti:
Laravel (PHP) — populer untuk web dinamis.
React / Next.js (JavaScript) — untuk front-end interaktif.
Flutter Web — untuk tampilan modern berbasis satu kode untuk semua platform.

6. Mengapa Website Itu Penting
Di masa sekarang, memiliki website bukan lagi sekadar pilihan, tapi kebutuhan.
Berikut beberapa alasan kenapa website sangat penting: Meningkatkan Kredibilitas
Bisnis atau lembaga yang memiliki website terlihat lebih profesional dan mudah dipercaya.
Sebagai Media Promosi 24 Jam Website bisa diakses kapan pun tanpa batas waktu, berbeda dengan toko fisik yang terbatas jam operasionalnya. Menjangkau Audiens Lebih Luas Melalui internet, siapa pun dari berbagai daerah bahkan negara bisa menemukan bisnis atau karya kamu. Mempermudah Komunikasi Pengunjung bisa langsung menghubungi pemilik situs melalui formulir kontak, chat, atau media sosial yang terhubung. Meningkatkan Penjualan dan Peluang Kerja Bagi pebisnis, website bisa menjadi alat penjualan. Bagi profesional atau mahasiswa, website bisa menjadi portofolio online yang menarik bagi perekrut.

7. Masa Depan Website
Teknologi web terus berkembang. Sekarang, kita sudah mengenal konsep Progressive Web App (PWA) — yaitu website yang bisa berfungsi seperti aplikasi mobile tanpa perlu diunduh dari Play Store. Selain itu, AI (Artificial Intelligence) mulai banyak digunakan untuk menganalisis perilaku pengunjung dan menyesuaikan konten secara otomatis. Di masa depan, website bukan hanya tempat membaca informasi, tapi juga tempat berinteraksi
cerdas dengan sistem otomatis, chatbot, hingga integrasi dengan perangkat IoT (Internet ofThings).

Kesimpulan
Website adalah fondasi utama dunia digital. Ia bekerja dengan menghubungkan domain, hosting, dan konten agar bisa diakses oleh pengguna di seluruh dunia. Meskipun terlihat sederhana di layar, di baliknya ada proses kompleks yang melibatkan server, DNS, database, dan bahasa pemrograman. Bagi siapa pun yang ingin terjun ke dunia digital, baik pelajar, pebisnis, maupun developer, memahami bagaimana website bekerja adalah langkah awal yang sangat penting. Dengan website, kamu bisa membangun identitas digital, mengembangkan bisnis, dan membuka peluang baru tanpa batas.