Home Blog Page 10

Cara Pindah WordPress dari Localhost ke Live Server

0

Mengembangkan website WordPress di localhost adalah cara yang aman dan cepat sebelum benar-benar dipublikasikan. Tapi, setelah semuanya siap, kamu tentu ingin agar websitemu bisa diakses publik melalui internet. Untuk itu, kamu perlu tahu cara pindah WordPress dari localhost ke live server atau upload ke hosting.

Proses ini memang butuh ketelitian, tapi tenang, tidak sesulit yang dibayangkan. Dalam artikel ini, kita akan bahas langkah-langkah upload WordPress dari localhost ke hosting secara manual — cara yang paling fleksibel dan umum digunakan.


Mengapa Pindahkan WordPress dari Localhost ke Hosting?

Beberapa alasan umum kamu perlu memindahkan WordPress dari localhost ke live server:

  • Situs sudah selesai dikembangkan dan siap diluncurkan

  • Lebih mudah diakses klien, pengguna, atau publik

  • Bisa menguji performa secara nyata

  • Website bisa terindeks oleh mesin pencari (SEO)


Persiapan Sebelum Pindah WordPress ke Hosting

Sebelum memulai proses migrasi, pastikan kamu sudah memiliki hal-hal berikut:

  1. Website WordPress yang berjalan di localhost (XAMPP, Laragon, dsb)

  2. Akun hosting aktif (dengan cPanel atau sejenisnya)

  3. Nama domain terhubung ke hosting

  4. Akses ke File Manager atau FTP client (misal FileZilla)


Langkah-Langkah Pindah WordPress dari Localhost ke Live Server

Berikut ini adalah langkah-langkah lengkapnya:


1. Backup File Website WordPress dari Localhost

Langkah pertama adalah menyalin semua file WordPress dari komputer kamu.

Caranya:

  • Buka folder WordPress di localhost (misalnya: C:\xampp\htdocs\namasitus)

  • Pilih dan kompres semua file menjadi file .zip (lebih mudah untuk diunggah)

  • Simpan file zip tersebut di tempat yang mudah diakses


2. Ekspor Database dari Localhost

WordPress menyimpan konten dan pengaturan di database. Jadi kamu juga perlu memindahkannya.

Caranya:

  1. Buka http://localhost/phpmyadmin

  2. Pilih database yang digunakan situsmu

  3. Klik tab Export

  4. Pilih opsi Quick dan format SQL

  5. Klik Go dan simpan file .sql ke komputermu


3. Upload File WordPress ke Hosting

Sekarang saatnya upload file WordPress ke server hosting kamu.

Cara 1: Menggunakan cPanel File Manager

  1. Login ke cPanel

  2. Masuk ke File Manager

  3. Buka direktori public_html

  4. Klik Upload, pilih file .zip dari langkah sebelumnya

  5. Setelah selesai, ekstrak file zip di public_html

Cara 2: Menggunakan FTP (opsional)

  1. Gunakan aplikasi seperti FileZilla

  2. Hubungkan ke server dengan info FTP (host, username, password)

  3. Upload semua file WordPress ke folder public_html


4. Buat Database Baru di Hosting

Setelah file website di-upload, sekarang waktunya membuat database di hosting.

Langkah-langkah:

  1. Di cPanel, buka menu MySQL Databases

  2. Buat database baru (misalnya: db_situsku)

  3. Buat user baru dan password

  4. Tambahkan user ke database dengan hak akses penuh (ALL PRIVILEGES)

Catat nama database, username, dan password — akan digunakan nanti.


5. Impor Database ke Hosting

Sekarang saatnya memasukkan file .sql dari localhost ke database hosting.

Caranya:

  1. Buka phpMyAdmin di cPanel

  2. Pilih database yang tadi dibuat

  3. Klik tab Import

  4. Upload file .sql dari langkah 2

  5. Klik Go dan tunggu hingga proses selesai


6. Ubah File wp-config.php

File ini mengatur koneksi database. Karena kita pindah dari localhost ke hosting, maka detail koneksi harus diperbarui.

Caranya:

  1. Di File Manager hosting, buka file wp-config.php

  2. Ubah bagian berikut:

php
define('DB_NAME', 'nama_database_baru');
define('DB_USER', 'username_database_baru');
define('DB_PASSWORD', 'password_database_baru');
define('DB_HOST', 'localhost');
  1. Simpan perubahan


7. Update URL Website di Database

Karena di localhost alamat website-nya mungkin localhost/nama, sekarang harus diubah menjadi https://namadomainkamu.com.

Cara mudahnya menggunakan phpMyAdmin:

  1. Masuk ke database di phpMyAdmin

  2. Buka tabel wp_options

  3. Edit dua baris teratas:

    • siteurl → ganti jadi https://namadomainkamu.com

    • home → ganti juga jadi https://namadomainkamu.com

Catatan: Prefix wp_ bisa berbeda jika kamu menggantinya saat instalasi.


8. Perbaiki Link Internal & Path

Link internal dan gambar di WordPress masih menggunakan alamat localhost. Kamu bisa memperbarui semuanya menggunakan plugin atau query SQL.

Opsi 1: Plugin Search & Replace

  • Setelah login ke WordPress, instal plugin seperti Better Search Replace

  • Cari semua localhost/namawebsite dan ganti dengan namadomainkamu.com

Opsi 2: Query SQL di phpMyAdmin

sql
UPDATE wp_posts SET guid = REPLACE(guid, 'http://localhost/namawebsite', 'https://namadomainkamu.com');
UPDATE wp_posts SET post_content = REPLACE(post_content, 'http://localhost/namawebsite', 'https://namadomainkamu.com');
UPDATE wp_options SET option_value = REPLACE(option_value, 'http://localhost/namawebsite', 'https://namadomainkamu.com');

9. Cek dan Uji Website Online

Akses https://namadomainkamu.com dan pastikan semua halaman tampil normal.

Periksa:

  • Tampilan halaman

  • Menu dan link internal

  • Gambar dan media

  • Plugin & tema


Tips Tambahan Setelah Upload WordPress ke Hosting

  1. Aktifkan SSL
    Jika hosting menyediakan SSL gratis (misalnya Let’s Encrypt), aktifkan dari cPanel.

  2. Submit ke Google Search Console
    Daftarkan website untuk memantau performa dan SEO.

  3. Buat Backup Rutin
    Gunakan plugin seperti UpdraftPlus untuk backup otomatis.

  4. Hapus File dan Plugin Tidak Diperlukan
    Bersihkan instalasi dari file development atau plugin yang tidak lagi dipakai.

  5. Gunakan Plugin Cache
    Untuk meningkatkan kecepatan akses, gunakan plugin seperti LiteSpeed Cache, WP Super Cache, atau W3 Total Cache.


Kesimpulan

Memindahkan WordPress dari localhost ke live server bukanlah proses yang sulit, tapi memang butuh ketelitian. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu bisa pindah WordPress localhost ke hosting dengan aman dan cepat.

Ringkasan langkah utama:

  1. Backup file dan ekspor database

  2. Upload file ke hosting

  3. Buat dan impor database di server

  4. Ubah konfigurasi wp-config.php

  5. Update URL dan link internal

Setelah semua selesai, kamu bisa langsung memperkenalkan website ke dunia! 🚀

Jika kamu butuh bantuan teknis lanjutan atau ingin panduan ini dalam versi PDF atau video tutorial, tinggal bilang aja—aku siap bantu bantuin!

Menggunakan Softaculous untuk Instalasi WordPress Otomatis

0

Jika kamu baru mengenal WordPress dan ingin membuat website tanpa ribet, kabar baiknya adalah kamu bisa memanfaatkan fitur auto install WordPress yang disediakan oleh Softaculous. Proses instalasi yang biasanya membutuhkan beberapa langkah teknis kini bisa diselesaikan hanya dalam beberapa klik.

Dalam artikel ini, kita akan membahas cara lengkap menggunakan Softaculous WordPress installer, keunggulannya dibanding metode manual, serta tips setelah instalasi agar website kamu langsung siap digunakan.


Apa Itu Softaculous?

Softaculous adalah auto installer yang tersedia di sebagian besar kontrol panel hosting, seperti cPanel, DirectAdmin, atau Plesk. Dengan Softaculous, kamu bisa menginstal lebih dari 400 aplikasi web, termasuk WordPress, Joomla, Magento, Laravel, dan lainnya hanya dengan beberapa klik.

Beberapa keuntungan menggunakan Softaculous:

  • Cepat: Instalasi hanya butuh waktu beberapa menit

  • Mudah: Tanpa perlu pengetahuan teknis seperti membuat database manual

  • Lengkap: Bisa pilih tema, plugin, dan update otomatis langsung dari panel


Keuntungan Auto Install WordPress Menggunakan Softaculous

Menggunakan fitur auto install WordPress via Softaculous menawarkan beberapa manfaat penting:

  1. Penghematan Waktu
    Tidak perlu unduh WordPress dari wordpress.org, upload via FTP, atau setup database manual.

  2. Anti-Gagal
    Prosesnya sudah otomatis dan teruji, minim kesalahan pengguna saat instalasi.

  3. Fitur Tambahan
    Termasuk pilihan auto-updates, tema bawaan, plugin awal, dan konfigurasi email notifikasi.

  4. Multi-Instalasi
    Bisa menginstal beberapa website WordPress di subdomain atau folder berbeda dalam satu hosting.


Cara Menggunakan Softaculous WordPress Installer

Berikut langkah-langkah lengkap untuk menginstal WordPress secara otomatis menggunakan Softaculous:

Langkah 1: Login ke cPanel Hosting

  1. Buka browser dan akses alamat login cPanel (biasanya namadomain.com/cpanel)

  2. Masukkan username dan password akun hosting

Jika kamu menggunakan layanan hosting populer seperti Niagahoster, Hostinger, Rumahweb, atau Domainesia, biasanya Softaculous sudah tersedia otomatis.

Langkah 2: Buka Menu Softaculous

  1. Scroll ke bagian “Software” atau “Softaculous Apps Installer”

  2. Klik ikon WordPress atau ketik “WordPress” di kolom pencarian

Softaculous punya tampilan modern dan user-friendly, jadi mudah dinavigasi meskipun kamu baru pertama kali menggunakannya.

Langkah 3: Mulai Proses Instalasi WordPress

  1. Klik tombol Install Now

  2. Akan muncul form konfigurasi instalasi yang harus diisi


Konfigurasi Instalasi WordPress di Softaculous

1. Choose Installation URL

  • Protocol: Pilih https:// jika SSL aktif, atau http:// jika belum

  • Domain: Pilih domain tempat kamu ingin instal WordPress

  • In Directory: Kosongkan jika ingin menginstal di root domain (misalnya namadomain.com). Jika ingin di subfolder, isi misalnya blog

2. Site Settings

  • Site Name: Judul website (misalnya: Blog Pribadi atau Toko Online)

  • Site Description: Deskripsi singkat website

  • Enable Multisite (WPMU): Centang hanya jika ingin membuat jaringan multisite

3. Admin Account

  • Admin Username: Buat username admin (jangan pakai “admin” demi keamanan)

  • Admin Password: Buat password kuat

  • Admin Email: Email aktif yang bisa menerima notifikasi

4. Choose Language

  • Pilih bahasa WordPress, misalnya: Indonesian

5. Select Plugins (Opsional)

  • Centang plugin yang ingin langsung diinstal, seperti Limit Login Attempts atau Loginizer

6. Advanced Options (Opsional)

  • Database Name: Bisa dibiarkan default atau dikustom

  • Table Prefix: Default-nya wp_, bisa diganti demi keamanan

  • Auto Upgrade: Aktifkan jika ingin WordPress selalu terupdate otomatis

7. Select Theme (Opsional)

  • Pilih tema langsung dari daftar yang tersedia, atau biarkan default (bisa diganti nanti dari dashboard)


Langkah 4: Klik Install

Setelah semua terisi, klik tombol Install di bagian bawah. Softaculous akan mulai proses instalasi yang biasanya hanya membutuhkan waktu 1–2 menit.

Jika berhasil, kamu akan melihat pesan sukses yang mencantumkan:

  • URL Website (misal: https://namadomain.com)

  • URL Admin (misal: https://namadomain.com/wp-admin)

Simpan informasi ini baik-baik untuk login ke dashboard WordPress kamu.


Apa yang Harus Dilakukan Setelah Instalasi?

Setelah berhasil menggunakan softaculous WordPress installer, langkah berikutnya adalah melakukan beberapa konfigurasi dasar:

1. Login ke Dashboard

Akses namadomain.com/wp-admin, login dengan username dan password yang tadi kamu buat.

2. Pilih Tema Sesuai Kebutuhan

Masuk ke Appearance > Themes, pilih atau upload tema yang sesuai dengan niche website kamu.

3. Instal Plugin Penting

Beberapa plugin yang direkomendasikan:

  • Yoast SEO – optimasi SEO

  • LiteSpeed Cache / WP Super Cache – untuk kecepatan

  • UpdraftPlus – backup otomatis

  • Wordfence Security – keamanan situs

4. Buat Halaman Penting

Setidaknya buat halaman:

  • Beranda (Home)

  • Tentang Kami (About)

  • Kontak

  • Privacy Policy

5. Atur Permalink

Masuk ke Settings > Permalinks, pilih Post name agar URL lebih SEO friendly.


Tips Tambahan

  • Gunakan SSL/HTTPS agar website lebih aman dan dipercaya pengunjung.

  • Backup rutin data website, baik melalui plugin atau fitur backup hosting.

  • Update rutin WordPress, tema, dan plugin untuk mencegah kerentanan.

  • Gunakan child theme jika ingin melakukan modifikasi tampilan.


Perbedaan Instalasi Manual vs Softaculous

Aspek Instalasi Manual Instalasi via Softaculous
Kecepatan Butuh waktu lebih lama Hanya beberapa menit
Kerumitan Perlu setup database & file FTP Otomatis & user-friendly
Cocok untuk Developer / teknikal user Pemula dan pengguna umum
Resiko Error Lebih besar jika salah langkah Minim error, proses otomatis
Fitur Tambahan Perlu konfigurasi manual Ada opsi auto update, plugin awal

Kesimpulan

Menggunakan Softaculous WordPress installer adalah cara paling cepat dan mudah untuk membuat website WordPress tanpa harus pusing dengan proses manual. Dalam hitungan menit, website kamu bisa langsung online dan siap dikembangkan.

Metode auto install WordPress ini sangat cocok bagi pemula, bisnis kecil, hingga blogger yang ingin langsung fokus pada konten tanpa terhambat teknis instalasi.

Selalu pastikan kamu memilih penyedia hosting yang menyediakan fitur Softaculous dan menawarkan kecepatan serta keamanan optimal.

Cara Migrasi Website WordPress ke Hosting Baru

0

Pindah hosting adalah langkah umum yang dilakukan pemilik website WordPress, entah karena performa hosting lama kurang memuaskan, harga tidak kompetitif, atau ingin layanan yang lebih baik. Proses migrasi WordPress ke hosting baru sebenarnya tidak terlalu sulit, asalkan kamu mengikuti langkah-langkah yang benar.

Dalam panduan lengkap ini, kita akan membahas cara pindah hosting WordPress dengan aman dan tanpa kehilangan data. Baik menggunakan plugin maupun secara manual, semua dibahas agar kamu bisa memilih metode yang paling cocok.


Mengapa Perlu Migrasi WordPress?

Beberapa alasan umum seseorang melakukan migrasi WordPress:

  • Hosting lama sering down atau lambat

  • Ingin ruang penyimpanan lebih besar

  • Butuh fitur tambahan (seperti SSL, staging, atau backup otomatis)

  • Pindah ke penyedia hosting lokal atau yang lebih terjangkau

Apa pun alasannya, proses migrasi harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi kehilangan data atau gangguan SEO.


Metode Migrasi WordPress

Secara umum, ada dua metode yang bisa kamu pilih:

  1. Menggunakan plugin migrasi (lebih mudah dan cocok untuk pemula)

  2. Manual (lebih teknis tapi memberi kontrol penuh)


Metode 1: Migrasi WordPress Menggunakan Plugin (All-in-One WP Migration)

Salah satu plugin paling populer untuk pindah hosting WordPress adalah All-in-One WP Migration. Plugin ini memungkinkan kamu mengekspor seluruh website (file + database) dan mengimpornya ke hosting baru dengan cepat.

Langkah 1: Install Plugin di Hosting Lama

  1. Login ke dashboard WordPress lama

  2. Masuk ke Plugins > Add New

  3. Cari “All-in-One WP Migration” dan klik Install > Activate

Langkah 2: Ekspor Website

  1. Masuk ke menu All-in-One WP Migration > Export

  2. Klik tombol Export To > File

  3. Tunggu proses ekspor selesai, lalu klik untuk mengunduh file .wpress

Langkah 3: Install WordPress di Hosting Baru

  1. Di hosting baru, lakukan instalasi WordPress seperti biasa

  2. Login ke dashboard WordPress baru

  3. Install plugin All-in-One WP Migration di website baru

Langkah 4: Impor Website

  1. Masuk ke menu All-in-One WP Migration > Import

  2. Upload file .wpress yang tadi diunduh

  3. Tunggu proses selesai, lalu klik Proceed

Catatan: Beberapa hosting membatasi ukuran file upload. Kamu bisa mengedit file php.ini atau menggunakan plugin tambahan untuk memperbesar batasnya.

Langkah 5: Update Permalink & Cek Website

Setelah proses selesai:

  • Masuk ke Settings > Permalinks, klik Save Changes

  • Cek setiap halaman dan fitur website apakah berjalan normal


Metode 2: Migrasi WordPress Manual

Metode manual lebih cocok jika kamu ingin memahami proses migrasi secara teknis atau jika ukuran website terlalu besar untuk plugin.

Langkah 1: Backup File WordPress

  1. Gunakan File Manager di cPanel atau FTP (FileZilla)

  2. Masuk ke direktori utama (biasanya public_html)

  3. Unduh semua file WordPress ke komputer lokal

Langkah 2: Ekspor Database WordPress

  1. Masuk ke phpMyAdmin dari cPanel

  2. Pilih database WordPress lama

  3. Klik Export > Quick > SQL > Go

  4. File .sql akan terunduh ke komputer kamu

Langkah 3: Upload File ke Hosting Baru

  1. Login ke cPanel hosting baru

  2. Masuk ke File Manager > public_html

  3. Upload semua file WordPress (hasil backup tadi)

Pastikan kamu sudah menghapus file default WordPress sebelum mengunggah file lama.

Langkah 4: Buat Database Baru di Hosting Baru

  1. Masuk ke MySQL Databases di cPanel

  2. Buat database baru, user baru, dan berikan hak akses penuh

  3. Catat nama database, username, dan password

Langkah 5: Impor Database

  1. Masuk ke phpMyAdmin di hosting baru

  2. Pilih database yang tadi dibuat

  3. Klik Import, pilih file .sql hasil ekspor

  4. Klik Go

Langkah 6: Ubah File wp-config.php

Edit file wp-config.php di direktori WordPress hosting baru:

php
define('DB_NAME', 'nama_database_baru');
define('DB_USER', 'username_baru');
define('DB_PASSWORD', 'password_baru');
define('DB_HOST', 'localhost');

Simpan perubahan.


Langkah Tambahan Setelah Migrasi

Baik kamu menggunakan plugin atau cara manual, ada beberapa hal penting yang perlu dilakukan setelah pindah hosting WordPress:

1. Ubah DNS Domain

Agar domain mengarah ke hosting baru, kamu perlu mengubah DNS atau nameserver di tempat kamu membeli domain.

Contoh:

  • ns1.namahostingbaru.com

  • ns2.namahostingbaru.com

Proses propagasi DNS bisa memakan waktu 1–24 jam.

2. Periksa Link Internal

Gunakan plugin seperti Better Search Replace untuk mengganti semua link lama (misal oldsite.com) ke domain baru jika kamu juga mengganti domain.

3. Cek Plugin dan Media

Pastikan semua plugin aktif dan media (gambar, file) bisa diakses normal. Jika ada yang rusak, periksa kembali file dan struktur folder.

4. Cek Kecepatan dan Error

Gunakan tool seperti:

  • Google PageSpeed Insight – untuk cek kecepatan

  • GTmetrix – untuk analisis performa

  • WP Debug – untuk melihat error PHP

5. Submit Ulang ke Google Search Console

Jika kamu juga mengganti domain, pastikan kamu mendaftarkan domain baru ke Google Search Console dan lakukan pengalihan (301 Redirect) dari domain lama ke yang baru.


Kesimpulan

Melakukan migrasi WordPress ke hosting baru bukanlah proses yang menakutkan jika dilakukan dengan benar. Kamu bisa memilih metode yang sesuai:

  • Menggunakan plugin migrasi seperti All-in-One WP Migration – cepat dan mudah

  • Migrasi manual – memberi kontrol lebih besar dan cocok untuk website besar

Selama kamu hati-hati dalam mem-backup dan memastikan database serta file ditransfer dengan baik, proses pindah hosting WordPress akan berjalan lancar tanpa kehilangan data atau ranking SEO.

Panduan Install WordPress di Localhost (XAMPP / Laragon)

0

Ingin belajar WordPress tanpa harus beli domain dan hosting dulu? Tenang, kamu bisa menjalankan WordPress di localhost menggunakan software seperti XAMPP atau Laragon. Metode ini cocok untuk kamu yang ingin mengembangkan website secara offline, melakukan testing tema atau plugin, atau belajar WordPress dari nol tanpa biaya.

Dalam panduan ini, kita akan membahas langkah-langkah lengkap install WordPress offline di dua platform lokal populer: XAMPP dan Laragon. Yuk simak sampai tuntas!


Apa Itu Localhost?

Localhost adalah server lokal di komputer kamu sendiri yang bisa menjalankan website secara offline. Dengan bantuan software seperti XAMPP atau Laragon, kamu bisa menjalankan WordPress seolah-olah website tersebut berada di internet, padahal hanya di komputer lokal.

Keuntungan menjalankan WordPress di localhost:

  • Tidak butuh koneksi internet

  • Gratis tanpa beli hosting dan domain

  • Lebih cepat dalam testing dan pengembangan

  • Aman dari pengunjung luar


Persiapan Sebelum Install WordPress Offline

Sebelum memulai, pastikan kamu sudah menyiapkan:

  1. Komputer dengan sistem operasi Windows (untuk Laragon atau XAMPP)

  2. File instalasi WordPress terbaru dari https://wordpress.org/download/

  3. Software server lokal (XAMPP atau Laragon)


Metode 1: Install WordPress di Localhost Menggunakan XAMPP

Langkah 1: Unduh dan Install XAMPP

  1. Kunjungi https://www.apachefriends.org/index.html

  2. Pilih versi sesuai sistem operasi kamu (Windows, Mac, atau Linux)

  3. Install XAMPP seperti biasa

  4. Jalankan XAMPP Control Panel, lalu aktifkan Apache dan MySQL

Langkah 2: Buat Database MySQL

  1. Buka browser dan akses http://localhost/phpmyadmin

  2. Klik Database > Buat Database Baru, misalnya: wordpress_db

  3. Pilih collation utf8_general_ci dan klik Create

Langkah 3: Ekstrak dan Salin WordPress

  1. Ekstrak file .zip WordPress yang sudah diunduh

  2. Pindahkan folder wordpress ke folder htdocs milik XAMPP (biasanya di C:\xampp\htdocs)

  3. Ganti nama folder jika ingin, misalnya websiteku

Langkah 4: Instalasi WordPress

  1. Akses http://localhost/websiteku melalui browser

  2. Pilih bahasa lalu klik Lanjutkan

  3. Masukkan data database:

    • Database Name: wordpress_db

    • Username: root (default XAMPP)

    • Password: kosongkan (jangan isi)

    • Database Host: localhost

    • Table Prefix: biarkan wp_ atau ubah sesuai kebutuhan

  4. Klik Submit > Jalankan Instalasi

  5. Isi detail website seperti nama, username admin, dan email

  6. Klik Install WordPress dan selesai!

Kamu bisa login ke dashboard WordPress di http://localhost/websiteku/wp-admin


Metode 2: Install WordPress di Localhost Menggunakan Laragon

Laragon adalah alternatif XAMPP yang ringan, cepat, dan lebih otomatis. Banyak developer WordPress memilih Laragon karena kemudahan penggunaannya.

Langkah 1: Download dan Install Laragon

  1. Buka https://laragon.org/download/

  2. Pilih versi Laragon Full

  3. Install Laragon seperti biasa

  4. Jalankan Laragon, lalu klik tombol Start All untuk mengaktifkan Apache dan MySQL

Langkah 2: Setup Otomatis WordPress

Salah satu keunggulan Laragon adalah kamu bisa install WordPress secara otomatis hanya dengan satu klik:

  1. Klik menu Menu > Quick app > WordPress

  2. Beri nama folder proyek kamu, misalnya myblog

  3. Laragon akan otomatis:

    • Download WordPress

    • Buat database

    • Konfigurasi virtual host

  4. Setelah selesai, akses http://myblog.test di browser

  5. Lanjutkan instalasi WordPress seperti biasa

Jika WordPress tidak terdeteksi, kamu bisa install manual seperti metode XAMPP dengan memindahkan folder WordPress ke C:\laragon\www


Perbedaan XAMPP vs Laragon

Fitur XAMPP Laragon
Ukuran Lebih besar Ringan dan cepat
Antarmuka Klasik, agak kompleks Sederhana dan modern
Instalasi WordPress Manual Bisa otomatis
Virtual Host Perlu setting manual Otomatis
Cocok untuk Pemula hingga menengah Developer & power user

Tips Setelah Instalasi WordPress Offline

Setelah berhasil menjalankan WordPress di localhost, ada beberapa hal yang sebaiknya kamu lakukan:

1. Ganti URL WordPress

Secara default, URL WordPress di localhost akan menggunakan alamat seperti http://localhost/websiteku atau http://myblog.test. Jika suatu saat ingin memindahkan ke online, kamu bisa mengubahnya di:

  • Settings > General

  • Ubah WordPress Address (URL) dan Site Address (URL)

2. Install Tema dan Plugin

Karena WordPress offline tidak selalu terhubung ke internet, kamu bisa mengunduh file .zip tema dan plugin lalu mengupload secara manual:

  • Masuk ke Appearance > Themes > Add New > Upload Theme

  • Atau ke Plugins > Add New > Upload Plugin

3. Backup Database

Gunakan phpMyAdmin (XAMPP) atau HeidiSQL (Laragon) untuk mengekspor database secara rutin, terutama jika kamu membuat banyak perubahan.

4. Pindahkan ke Hosting

Setelah selesai mengembangkan website secara offline, kamu bisa memindahkannya ke hosting online menggunakan plugin seperti All-in-One WP Migration atau Duplicator.


Kesimpulan

Menggunakan WordPress di localhost adalah cara terbaik untuk belajar, mencoba, dan mengembangkan website WordPress tanpa biaya. Dengan bantuan XAMPP atau Laragon, kamu bisa dengan mudah install WordPress offline di komputer sendiri.

  • XAMPP cocok untuk pengguna pemula yang ingin belajar secara manual.

  • Laragon cocok untuk developer atau kamu yang suka kecepatan dan otomatisasi.

Keduanya bisa menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk belajar WordPress tanpa takut merusak website online.

Cara Install WordPress Manual di Hosting cPanel

0

WordPress adalah salah satu platform CMS (Content Management System) paling populer di dunia karena kemudahan penggunaannya dan fleksibilitasnya yang tinggi. Bagi kamu yang ingin mengelola website sendiri tanpa bergantung pada auto-installer seperti Softaculous, melakukan instalasi WordPress secara manual bisa menjadi pilihan terbaik. Artikel ini akan membahas secara lengkap bagaimana cara install WordPress di cPanel secara manual dan bagaimana melakukan setup WordPress hosting dengan benar.

Mengapa Install WordPress Manual?

Meskipun banyak layanan hosting menyediakan fitur auto-install WordPress, ada beberapa alasan mengapa instalasi manual bisa lebih disukai:

  • Memberikan kontrol penuh terhadap proses setup.

  • Membantu memahami struktur WordPress lebih dalam.

  • Lebih fleksibel dalam penyesuaian file dan konfigurasi awal.

  • Menghindari plugin bawaan yang tidak dibutuhkan dari auto-installer.


Persiapan Sebelum Install WordPress di cPanel

Sebelum memulai proses instalasi, pastikan kamu telah memiliki hal-hal berikut:

  1. Akun hosting dengan cPanel aktif

  2. Domain aktif yang terhubung ke hosting

  3. Akses ke File Manager atau FTP (seperti FileZilla)

  4. Database MySQL yang sudah dibuat (akan dijelaskan)

  5. File instalasi WordPress terbaru


Langkah 1: Unduh WordPress Terbaru

Langkah pertama adalah mengunduh file instalasi WordPress dari situs resminya:

  1. Buka https://wordpress.org/download/

  2. Klik tombol “Download WordPress” untuk mendapatkan file dalam format .zip

  3. Simpan file tersebut di komputer kamu


Langkah 2: Upload WordPress ke Hosting cPanel

Setelah mengunduh file WordPress, langkah selanjutnya adalah mengunggahnya ke hosting:

Menggunakan File Manager di cPanel:

  1. Login ke cPanel kamu melalui domainkamu.com/cpanel

  2. Masuk ke menu File Manager

  3. Arahkan ke folder public_html (atau subdomain jika kamu menginstall di subfolder)

  4. Klik Upload, lalu pilih file WordPress .zip yang sudah diunduh sebelumnya

  5. Setelah proses upload selesai, klik kanan file tersebut lalu Extract

Tips: Setelah ekstraksi, biasanya isi WordPress berada dalam folder bernama wordpress. Pindahkan semua isi folder itu ke dalam public_html agar website langsung bisa diakses melalui domain utama.


Langkah 3: Buat Database MySQL

Untuk menyimpan semua data WordPress, kamu memerlukan database. Ikuti langkah berikut:

  1. Kembali ke dashboard cPanel

  2. Klik menu MySQL® Databases

  3. Buat nama database baru, misalnya: wp_database

  4. Scroll ke bawah, buat username dan password MySQL baru

  5. Tambahkan user ke database dengan memberikan All Privileges

Catat nama database, username, dan password yang kamu buat karena akan digunakan saat konfigurasi WordPress.


Langkah 4: Setup WordPress Hosting

Setelah file WordPress diupload dan database siap, saatnya melakukan setup WordPress hosting:

  1. Buka browser dan akses domain kamu, misalnya https://domainkamu.com

  2. WordPress akan secara otomatis menampilkan halaman setup awal

  3. Pilih bahasa yang kamu inginkan, lalu klik Lanjutkan

Pada halaman berikutnya, kamu akan diminta mengisi informasi database:

  • Nama Database: sesuai yang kamu buat (contoh: wp_database)

  • Username Database: user yang kamu buat

  • Password Database: sesuai dengan yang kamu input

  • Database Host: biarkan default localhost

  • Table Prefix: biarkan default wp_ atau ubah jika ingin keamanan tambahan

Klik Submit jika semua data sudah benar. Jika koneksi database berhasil, lanjutkan ke konfigurasi website.


Langkah 5: Konfigurasi Awal WordPress

Sekarang saatnya kamu mengatur informasi dasar website:

  • Site Title: Nama website kamu

  • Username: Nama pengguna admin untuk login ke dashboard

  • Password: Kata sandi kuat untuk keamanan

  • Email: Email administrator untuk pemulihan akun

  • Pilih apakah website ingin terindeks mesin pencari atau tidak (opsional)

Klik Install WordPress dan tunggu hingga proses selesai. Setelah itu, kamu bisa langsung login ke dashboard WordPress melalui domainkamu.com/wp-admin.


Langkah 6: Langkah Tambahan Setelah Instalasi

Setelah berhasil install WordPress di cPanel secara manual, ada beberapa hal yang sebaiknya langsung dilakukan:

1. Ganti Permalink

Masuk ke Settings > Permalinks, ubah ke struktur “Post name” agar URL artikel lebih SEO-friendly.

2. Hapus Plugin atau Tema Tidak Perlu

Hapus tema atau plugin bawaan yang tidak kamu gunakan untuk meningkatkan performa.

3. Install Plugin Penting

Beberapa plugin penting untuk keamanan dan performa:

  • Wordfence Security

  • Yoast SEO

  • LiteSpeed Cache atau W3 Total Cache

  • UpdraftPlus untuk backup otomatis

4. Instal Tema

Masuk ke Appearance > Themes dan pilih tema yang sesuai dengan kebutuhan website kamu.


Kesimpulan

Menginstall WordPress secara manual di cPanel sebenarnya bukan hal yang rumit, bahkan bagi pemula sekalipun. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu bisa melakukan setup WordPress hosting secara profesional dan menghindari berbagai plugin atau script bawaan yang tidak perlu dari auto-installer.

Proses install WordPress di cPanel secara manual ini memberi kamu fleksibilitas lebih dalam pengaturan awal, serta pemahaman lebih baik tentang struktur dasar WordPress dan hosting yang digunakan.

Mulai sekarang, kamu bisa mengelola website dengan lebih percaya diri dan melakukan optimalisasi sesuai kebutuhan. Selamat mencoba!

Genggaman.com

0
Temukan berita yang relevan, opini mendalam, serta konten inspiratif hanya di Genggaman.com, layanan informasi selalu dalam jangkauan Anda!
preview
beli

PT Qul Cahaya Sejahtera

0
PT Qul Cahaya Sejahtera (QCS) didirikan pada tahun 2023 dengan visi menjadi solusi logistik yang andal dan efisien untuk berbagai sektor industri. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan jasa forwarding yang cepat dan terpercaya akibat pesatnya pertumbuhan perdagangan global, QCS hadir untuk menjawab tantangan tersebut. Kami menyediakan layanan pengiriman melalui darat, laut, dan udara, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan logistik secara menyeluruh.
preview
beli

PT. Vinisindo Citra Abadi

0
PT. Vinisindo Citra Abadi adalah suatu perusahaan produsen untuk bahan bangunan pelengkap dari estetika atap dan plafon bangunan yang merupakan produk inovasi masa depan jenis Plafon berbahan dasar PVC atau lebih dikenal dengan sebutan Plafon PVC. Perusahaan dan produk kami sendiri berdiri sejak tahun 2013, pabrik dan kantor pusat kami berlokasi di Pergudangan Pantai Indah Dadap Tangerang.  
preview
beli

CITA INTI PRATAMA

0

Sebagai kontraktor spesialis Indonesia yang bergerak di bidang waterproofing dan lapangan olahraga, kami telah berdiri sejak tahun 1999 dan berpengalaman lebih dari 20 tahun dalam menyelesaikan proyek-proyek di seluruh Indonesia. Seiring berkembangnya dunia konstruksi, kami hadir sebagai partner terbaik dalam memberikan solusi dengan produk yang berkualitas tinggi serta layanan pemasangan dengan tenaga kerja yang terampil dan berpengalaman.

preview
beli